Keutamaan Ilmu-Ust Muhammad Naim
Bismillahirohmanirohim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shallallahu Alaihi Wasallam
Dan para santri yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Alhamdulillah, kita bersyukur pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala kenikmatan yang senantiasa dilimpahkan kepada kita: nikmat iman dan Islam, nikmat sehat dan sempat, serta nikmat khusus menjadi bagian dari umat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memuliakan umat ini karena kemuliaan Nabinya Alaihi Wasallam. Sebagaimana Nabi Alaihi Sholatu Wassalam merupakan Sayyidul Anbiya wal Mursalin, maka umatnya pun demikian—selama mereka ittiba (mengikuti) jejak beliau.
Kebahagiaan yang hakiki terletak pada konsistensi dalam agama, ketaatan dalam ibadah, dan meraihnya melalui jalan ilmu. Banyak orang mencari kebahagiaan, tetapi sering salah jalur—mencari kesenangan, bukan kebahagiaan. Padahal, kebahagiaan hanya bisa diraih dengan konsistensi kepada agama Allah dan mengais warisan Nabi melalui tholabul ilmi (menuntut ilmu).
Pada pertemuan pertama ini, kita akan mengingatkan keutamaan ilmu dan ahlinya. Imam Ibnu Qayyim dalam kitab Miftah Daris Saadah (Kunci Negeri Kebahagiaan) menyebutkan lebih dari 150 poin dari ayat-ayat Al-Qur’an yang menunjukkan keutamaan ilmu dan ahlinya.
Salah satu ayat yang sangat agung adalah Surah Ali Imran ayat 18, di mana Allah bersaksi bahwa tidak ada ilah yang hak kecuali Dia, dan kesaksian ini juga diberikan oleh para malaikat serta orang-orang yang berilmu (Ulul Ilmi). Ini menunjukkan kedudukan tinggi ilmu dan ahlinya, karena Allah menyandingkan kesaksian mereka dengan kesaksian-Nya dan para malaikat.
Beberapa faedah dari ayat ini:
-
Allah memilih orang berilmu sebagai saksi dalam perkara tauhid, bukan golongan manusia lainnya.
-
Kesaksian mereka disejajarkan dengan kesaksian Allah dan malaikat, menunjukkan kemuliaan ilmu.
-
Mereka diibaratkan seperti malaikat—makhluk yang selalu taat.
-
Mereka adalah orang-orang adil, karena saksi harus adil.
-
Allah menyifati mereka sebagai Ulul Ilmi, menegaskan keistimewaan mereka.
-
Kesaksian mereka menjadi hujjah bagi orang-orang yang mengingkari tauhid.
Allah juga menegaskan dalam Surah Az-Zumar ayat 9: “Apakah sama orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu?” Jawabannya jelas: tidak sama. Kebodohan diibaratkan seperti buta, sedangkan ilmu adalah cahaya.
Orang-orang berilmu (Ulul Albab) adalah mereka yang memahami kebenaran yang diturunkan Allah. Mereka bukan sekadar berpendidikan tinggi, tetapi yang mengenal Allah dan berpegang pada agama.
Allah memerintahkan kita untuk merujuk kepada ahli ilmu dalam segala persoalan (QS. An-Nahl: 43). Bahkan, para malaikat senantiasa mendoakan orang yang menuntut ilmu, meletakkan sayapnya sebagai tanda ridha, dan seluruh makhluk ikut mendoakannya—termasuk ikan di lautan.
Mari kita semangat memakmurkan majelis ilmu, karena di situlah bumi menjadi subur dan ketenteraman tercipta. Jangan sampai kita terlena dengan dunia yang glamor, tetapi justru kehilangan kebahagiaan sejati.
Penutup
Asyhadu alla ilaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.
Amin. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di sarikan dari kajian Ilmiah “Kajian Ahad Pagi” Kajian Sunnah Boyolali